Inspirasi, Produk

Serenitree Aman Untuk Semua; Cruelty Free & No Animal Testing

Menurut kalian, apakah makhluk hidup selain manusia mempunyai perasaan? Meskipun belum ada jawaban yang mutlak, penelitian berkata: ya, setidaknya hewan pun mempunyai perasaan dan empati layaknya manusia. Khususnya hewan mamalia yang paling mirip dengan manusia. Dari hewan terkecil dan terbesar, Serenitree percaya sudah seharusnya kita sebagai makhluk berakal budi bisa menghargai serta melindungi mereka. Bukankah mereka juga punya hak untuk hidup sejahtera di bumi ini? Lagipula semua organisme tercipta dengan tujuan dan alasan tertentu. 

Inilah alasan skincare Serenitree mempunyai label Cruelty Free dan No Animal Testing. Apa perbedaannya ya? Bukankah sama saja?

Ternyata tak sedikit label di dunia perskincare-an yang memiliki arti mirip namun berbeda loh! Jadi daripada kita salah memilih, kita pelajari dulu yuk perbedaan keduanya.

Animal Cruelty Free

Arti dari kata “Animal Cruelty” sendiri mempunyai makna negatif yaitu “menyakiti hewan”. Maka itu Animal Cruelty Free artinya tidak membahayakan hewan.

Dalam industri skincare ataupun makeup, label ini mengartikan bahwa mulai dari bahan hingga proses pembuatannya TIDAK menyakiti hewan. Meskipun begitu bukan berarti produk sama sekali tidak menggunakan bahan hewani ya! Ini sebabnya kalian harus tetap membaca komposisi bahan baku atau melakukan pengecekan di institusi pengawasan khusus seperti: PETA, Choose Cruelty Free, Coalition for Consumer Information on Cosmetics, atau Cruelty Free International. 

Agar kalian juga bisa menghindari, berikut adalah 2 contoh bahan Non-Vegan yang terdapat pada skincare atau makeup:

  • Shellac

Bahan ini berasal dari serangga bernama “Lac”. Ya, serangga! Biasanya bahan Shellac sering kita temukan dalam produk kuku (nail polish dan lainnya). 

Kok hanya serangga saja bisa terbilang sebagai Animal Cruelty? Bagaimana tidak, proses pengambilan resin Shellac mengharuskan kita membunuh banyak serangga Lac. Walaupun ribuan serangga harus kehilangan nyawanya pun hanya bisa menghasilkan sedikit produk. Terbayangkan berapa jumlah total keseluruhannya?

  • Squalene

Bahan ini dapat kita temukan dalam produk lipbalm, deodoran maupun pelembab kulit. Kemampuannya sebagai agen anti-aging lah yang membuat orang berbondong-bondong mencari.

Tapi ternyata kimia ini berasal dari hati ikan hiu! Masa kita tega sih melukai para hiu hanya untuk skincare?

Sebenarnya masih sangat banyak bahan Non-Vegan yang mesti kita hindari. Satu hal yang lucu adalah, sebenarnya bahan ini mempunya OPSI Vegan. Ya, untuk mendapatkan komposisi serta fungsi yang sama, tersedia alternatif lain. Tentunya yang tidak menyakiti hewan. Namun, apa daya, salah satu cara menghentikannya adalah bila kita sebagai pelanggan berhenti menggunakannya!

No Animal Testing

Nah, kalau label ini sesuai dengan namanya, tidak melakukan pengujian terhadap hewan ya! Sudah pasti bahwa subjek dan proses pengujian tidak melibatkan hewan jenis apapun. Meski begitu kita tetap harus berhati-hati karena belum tentu bahan yang digunakan bebas dari bahan hewani atau Cruelty Free seperti yang kita bahas tadi! 

Kesimpulannya yang membedakan antara label tersebut adalah tidak melibatkan hewan pada proses berbeda: Bahan/proses pembuatan dan pengujian.

Kalau begitu bagaimana dong kita sebagai pelanggan bisa memilih yang tepat? Terlebih lagi tak bisa kita pungkiri banyak sekali hal rancu yang bisa membuat kita sebagai pelanggan salah kaprah. 

Tenang, kalian bisa mengambil bagian juga dalam melindungi hewan kok. Kalian bisa memilih produk dengan kedua label (Cruelty Free dan No Animal Testing) seperti produk Serenitree! Selain itu hal terpenting adalah kesadaran dan pengetahuan mengenai hal ini. Semakin banyak kita riset dan menyebarkan informasi dengan sesama, akan semakin mudah menghindari produk yang membahayakan hewan.

Percuma bila kita harus mengandalkan kesadaran dari sisi para produsen. Itu sebabnya Serenitree mau meningkatkan level “awareness” kita sebagai konsumen agar lebih bijak. Jika tidak ada demand maka tidak akan ada supply bukan? Yuk kita menjadi manusia berempati tinggi dan saling melindungi sesama makhluk hidup!

Bahan, Pembuatan dan Pengujian Ala Serenitree

Sebagai salah satu brand skincare natural, semua produk Serenitree hanya menggunakan produk alami. Terlebih lagi targetnya merupakan orang berkulit sensitif, bumil dan busui. Otomatis pemilihan bahan harus extra ketat! Dari segi visual (warna skincare), aroma dan khasiat, semua berasal dari bahan natural. Beberapa contohnya berupa minyak atsiri, bunga telang, ekstrak pomegranate, dan lain sebagainya.

Bahan-bahan tersebut sama sekali tidak menyakiti hewan atau kita sebut “Animal Cruelty Free”! Menurut Serenitree sebagai brand pecinta lingkungan, percuma bila kita mendapatkan keuntungan tetapi ada pihak yang dirugikan. 

Tak hanya bahan dan proses pembuatan saja, bahkan pengujian skincare pun tidak menggunakan subjek hewan atau “No Animal Testing”. Tetapi bukan berarti produk kita lolos tanpa pengujian ya! Pengujian tetap berjalan namun subjek untuk mengetahui aman atau efektifnya produk Serenitree adalah manusia.

Jangan khawatir! Semua bahan yang kita gunakan natural, sehingga skincare pun aman bagi semua! Sangat aman untuk melakukan pengujian langsung pada manusia. Kebanyakan bahan yang berasal dari alam mempunyai khasiat mantap dan tentunya tanpa efek samping negatif dong. Proses pengujian pun tidak hanya sekali dan mengikuti standard yang ada. Jadi tak perlu kita ragukan lagi kualitas dan keamanannya!

Belajar Mencintai Semua Makhluk Hidup

Setelah membaca artikel ini, apakah sekiranya kalian setuju bahwa skincare atau makeup seharusnya tidak merugikan hewan? Sebetulnya kita pun tidak bisa memaksakan pemikiran ini untuk semua orang. Mungkin saja perspektif saya dan Anda berbeda!

Serenitree hanya bertugas untuk mengedukasi demi masyarakat yang lebih cerdas, bijak dan berempati tinggi. Pada akhirnya kita yakin perubahan akan datang bukan dari pihak luar, tetapi dari hati masing-masing orang. 

Kita sebagai manusia hidup berdampingan dengan organisme lain. Terkadang saking kecilnya tidak terlihat. Atau, rupa mereka tak sama dengan kita. Bisa jadi itu yang menyebabkan orang tak masalah mengeksploitasi hewan secara negatif. Tetapi alangkah baiknya jika kita dapat berhenti sejenak dan refleksi. Memikirkan sebab dan akibat yang dapat terjadi. Apa yang akan kita rasakan bila kita berada dalam posisi hewan-hewan tersebut?

Berbeda bukan berarti lebih rendah. Yuk, kita belajar perlahan untuk mencintai diri sendiri, lingkungan, dan semua makhluk hidup di dalamnya!

Related Posts

Tinggalkan Balasan