Produk, Wawasan

Kenali Bahaya Mikroplastik  Dalam Skincare!

microplastic on a spoon

Plastik merupakan salah satu musuh bagi kesehatan lingkungan, terutama jika pembuangan sampah plastik tidak kita lakukan dengan baik. Untungnya, kemajuan teknologi memungkinkan para penggemar skincare sadar dan beralih pada brand eco-friendly dengan kandungan aman maupun packaging ramah lingkungan. Namun, apakah Sereni-Trees mengenal bahaya dari mikroplastik? Ternyata bukan hanya dari wadahnya, kandungan dalam skincare pun bisa mengandung mikroplastik!

Wah, apa ya dampaknya bagi kita bila tidak ditangani secepatnya? Yuk simak hingga akhir!

Mikroplastik & Microbeads

Sesuai namanya, mikroplastik adalah partikel plastik berukuran kecil, mungkin kurang lebih 0.2 inci hingga 5 mm. Asal dari partikel ini dari bisa dari pembuangan limbah plastik atau dapat berasal dari proses degradasi plastik yang lebih besar seperti botol plastik atau plastik belanja. Nah, selain berasal dari situ, kita juga perlu berhati-hati sebab ada juga yang namanya microbeads.

Microbeads berupa butiran kecil yang dapat kita temukan dalam berbagai produk seperti skincare, pasta gigi, scrub wajah, dan masih banyak lagi. Pada dasarnya, microbeads dan mikroplastik ini sama-sama dari bahan plastik ya! Hanya saja perbedaannya, microbeads terbuat dari bahan: 

  • Polyethylene (PE)
  • Polyethylene Glycol (PEG)
  • Polypropylene (PPp
  • Polyethylene Terephthalate (PET)
  • Polymethyl Methacrylate (PMMA)
  • Polyamides atau Nylon

Untuk mencegah penggunaannya, kita dapat teliti dalam membaca kandungan label pada produk skincare. Pastikan agar kita menghindari nama bahan di atas ya, Sereni-Trees! 

Apakah Mikroplastik Berbahaya Bagi Kesehatan?

Tidak bisa kita pungkiri bahwa mikroplastik sekarang sudah menyebar luas bahkan di luar produk skincare sendiri. Mungkin karena ukurannya yang nyaris tidak terlihat yang membuat dampak dari mikroplastik tidak disadari bagi kebanyakan orang. Efeknya sendiri bisa berbeda-beda di setiap individu. Bagi yang berkulit sensitif, bumil, busui, atau pengidap kondisi medis tertentu mungkin akan paling terasa dampaknya seperti muncul iritasi pada kulit. Ini sebab mikroplastik bersifat abrasif (dapat menyebabkan microtear). Contohnya pada produk scrub, bila tidak jeli memilah kandungan produk, bisa saja partikel eksfoliator bertekstur terbuat dari mikroplastik loh! Paparan yang konstan dan intens tentu dapat membuat iritasi serta peradangan, meskipun kulit kita bukan kulit sensitif.

Selain itu, partikel berukuran kecil ini bisa saja terserap dan masuk ke dalam tubuh melalui banyak hal mulai dari konsumsi (makanan/minuman), udara, microbeads (penggunaan skincare, pasta gigi, dan masih banyak lagi! Efek sampingnya? Tergantung, bisa saja peradangan, gangguan hormon, hingga kerusakan organ tubuh. Mengerikan ya?

Kesimpulannya, ya, mikroplastik sangat berpotensi untuk membahayakan kesehatan kita terlebih jika kita sering terpapar. Oleh karena itu, kita sendiri mesti ekstra berhati-hati dan mulai berkomitmen mengurangi penggunaan bahan ini dalam kehidupan sehari-hari kita!

Dampaknya Bagi Ekosistem dan Lingkungan

Ini dia dampak yang berskala besar, namun seringkali tertinggal! Pernahkah kita berpikir apa dampaknya bagi lingkungan sekitar kita? Kebanyakan orang mungkin akan fokus terhadap efek samping bagi diri sendiri saja. 

Serenitree spill nih informasi lengkap mengapa mikroplastik berdampak negatif terhadap lingkungan:  

  • Ketika kita menggunakan produk skincare atau mandi menggunakan produk-produk yang mengandung microbeads plastik, partikel-partikel tersebut dapat terbawa aliran air dan akhirnya mencemari lingkungan, termasuk air sungai dan laut. 
  • Studi telah menunjukkan bahwa ikan yang kita konsumsi telah tercemar oleh mikroplastik dan zat-zat beracun yang terbawa oleh mikroplastik tersebut. Artinya, partikel ini bisa saja termakan oleh hewan laut dan pada akhirnya berakhir di meja makan kita.
  • Selain itu, 90% garam meja atau garam laut di dunia telah tercemar oleh mikroplastik. Rata-rata, manusia mengonsumsi sekitar 2,000 mikroplastik setiap tahun hanya dari konsumsi garam, dengan asumsi konsumsi garam sebanyak 10 gram per hari. Para ilmuwan menemukan sekitar 20 mikroplastik dalam setiap 10 gram kotoran manusia.
  • Mikroplastik yang terlepas ke alam bebas akan menyerap polutan dan racun kimia seperti pestisida, minyak, dan bahan kimia berbahaya lainnya yang terlepas ke lingkungan. 

Wah, sudah mulai terlihat kan efek domino yang luar biasa! Bahkan tanpa kita sadari saja, kita sudah terdampak dengan partikel tak kasat mata ini. Ini tentu bukan hanya permasalahan khusus skincare, namun kita tidak bisa menutup mata bahwa skincare merupakan salah satu faktornya! Kalau kita tidak mulai peduli dari sekarang, bukankah efek negatifnya juga akan berdampak pada kita akhirnya?

Cara Kita Mengidentifikasi & Menghindari Mikroplastik

Tentu saja agak sulit bagi kita untuk berhenti menggunakan produk dengan mikroplastik sama sekali! Kenyataan pahitnya, partikel ini hampir ada di seluruh produk yang kita gunakan setiap harinya. Tetapi, kita bisa kok menghindarinya! Cara idealnya adalah mulai komitmen dari diri sendiri dahulu. Langkah kecil dari mengecek label kandungan pada skincare adalah awal yang bagus. Lakukan audit terhadap produk yang telah kita gunakan, adakah komponen mikroplastik disana? Jika ada, pastikan untuk tidak menggunakannya lagi dan pilih alternatif lain. 

Kita juga bisa pilih untuk menghindari penggunaan plastik sehari-hari. Contohnya: Membawa tas belanja sendiri, menggunakan sedotan kertas, dan rajin melakukan daur ulang sampah. Mendaur ulang di Indonesia tidak sesulit itu kok! Cukup kunjungi bank sampah terdekat di area kita.

Solusi terakhir adalah beralih ke produk dan skincare ramah lingkungan. Sekarang juga sudah banyak kok brand lokal eco-friendly, contohnya Serenitree. Skincare natural dari Serenitree terbuat dari bahan alami sehingga tentu tidak mengandung partikel berbahaya seperti microbeads. Sebaliknya, kita menggunakan bahan alami seperti shea butter dan minyak esensial yang efektif tanpa efek samping negatif sehingga aman untuk siapa saja (kulit sensitif, bumil, busui, anak diatas umur 3 & 6 tahun)! Sebagai tambahan, Serenitree juga mendukung gerakan mendaur ulang, kita bisa antar saja botol kosong produk Serenitree kembali dan mendapat voucher tambahan loh (informasi selengkapnya di sosial media/website)!

Ternyata sulit bukan berarti mustahil ya! Perlahan tapi pasti, kita dapat memulai perubahan dari diri kita. Apalagi, semakin banyak alternatif dan tips yang bisa kita lakukan untuk mengurangi. Jadi tidak ada alasan lagi dong? Yuk kita mulai aware dan prioritaskan kesehatan bersama!

Related Posts

Tinggalkan Balasan