Tip dan Trik

Korelasi Antara Stres dan Kesehatan Kulit, Ketahui Dampaknya!

Stres adalah bagian dari kehidupan sehari-hari yang tidak dapat kita hindari. Stres bisa datang dari pekerjaan, masalah keluarga, keuangan, atau bahkan hal-hal kecil dalam hidup kita. Namun, tahukah Sereni-Trees, stres tidak hanya mempengaruhi pikiran dan perasaan kita loh! Aspek lain seperti kesehatan kulit pun bisa kena dampaknya. Kulit kita adalah cerminan dari kondisi internal tubuh kita, dan stres kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kulit seperti jerawat, kulit kering, dan bahkan penuaan dini. Lalu, bagaimana cara tepat untuk kita hadapi?

Korelasi Antara Stres dan Kesehatan Kulit

Stres memicu pelepasan hormon kortisol dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit. Produksi minyak (sebum) berlebih ini bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Selain itu, stres juga dapat memperlambat proses penyembuhan kulit, membuat kulit lebih rentan terhadap peradangan, iritasi, dan masalah kulit lainnya seperti eksim dan psoriasis.

Saat kita stres, kulit juga cenderung kehilangan kelembaban alaminya, menyebabkan kulit kering dan kusam. Tidak hanya itu, stres juga dapat memicu respons peradangan dalam tubuh, sehingga menyebabkan munculnya tanda-tanda penuaan seperti kerutan dan garis-garis halus. Wah, ternyata kompleks juga ya hubungan antar keduanya!

Ikuti Cara-Cara Ini Untuk Mengatasinya..

Stres bukanlah kondisi penyakit mental seperti depresi atau anxiety, sehingga ada beberapa langkah yang bisa kita ikuti untuk menguranginya. Contohnya seperti:

Perbanyak Olahraga dan Aktivitas Fisik

Jika kepala sedang penat dan mood sedang tidak baik, usahakan untuk bergerak secara teratur! Olahraga teratur terbukti dapat memperbaiki gejala kondisi kesehatan mental umum bahkan seperti kecemasan dan depresi.

Sereni-Trees tidak perlu memaksakan diri untuk menjadi individu aktif. Cukup memulai dari aktivitas ringan seperti berjalan kaki atau bersepeda. Pilih aktivitas yang kalian nikmati agar dapat meningkatkan peluang untuk tetap melakukannya secara long term.

Hindari Terlalu Banyak Melihat Smartphone (Screentime)

Tidak bisa kita pungkiri handphone, laptop, ataupun komputer sudah menjadi hal lazim di era ini. Bahkan diperlukan setiap harinya baik untuk belajar atau pekerjaan. Tetapi, penggunaannya yang berlebihan bisa meningkatkan tingkat stres loh!

Terlalu banyak waktu di depan layar juga terkait dengan kesejahteraan psikologis yang lebih rendah dan peningkatan tingkat stres pada orang dewasa dan anak-anak.

Selain itu, waktu layar yang berlebihan dapat mempengaruhi tidur, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat stres.

Menerapkan Self Care

Meluangkan waktu untuk merawat diri bisa membantu mengurangi tingkat stres. Beberapa contoh perawatan diri yang praktis meliputi: mandi, menyalakan lilin, menggunakan diffuser dengan aroma menenangkan, atau yoga.

Orang yang rutin melakukan perawatan diri cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan kualitas hidup yang lebih baik, sementara kekurangan perawatan diri sering kali dikaitkan dengan risiko stres dan kelelahan yang lebih tinggi.

Tidak harus rumit! Contoh mudahnya bisa mulai dari menggunakan body wash calming Serenitree. Dipadu dengan lotion calming, ritual dan aroma dari lavender essential oil pastinya dapat memberikan efek menenangkan. Sebagai tambahan, kulit pun tetap bersih dan sehat! Win win solution!

Menulis Jurnal Harian

Percaya atau tidak, menulis jurnal secara rutin dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan! Ini bisa memberikan “outlet” positif untuk menuangkan semua pikiran dan emosi kita, buruk atau baik.

Menulis jurnal secara rutin berhubungan erat dengan kualitas hidup yang lebih baik dan perilaku perawatan diri yang lebih proaktif. Apakah kalian tertarik untuk mencobanya?

Hindari Terlalu Banyak Gula dan Kafein

You are what you eat. Apa yang kita konsumsi tentu menentukan kesehatan tubuh secara fisik maupun mental. Mengonsumsi terlalu banyak kafein dapat memperburuk kecemasan dan juga mengganggu tidur. Akibatnya, ini bisa meningkatkan gejala stres dan kecemasan.

Toleransi terhadap kafein berbeda untuk setiap orang. Jika kafein membuat kita gugup atau cemas, pertimbangkan untuk menguranginya dengan mengganti kopi atau minuman berenergi dengan kopi tanpa kafein, teh herbal, atau air.

Terkait gula, ketika kita terlalu banyak mengkonsumsinya, tubuh akan memproduksi insulin untuk menurunkan kadar gula darah. Setelah gula darah turun dengan cepat, tubuh merespons dengan memproduksi hormon stres, seperti kortisol, untuk membantu menstabilkan gula darah. Fluktuasi ini dapat memicu rasa cemas dan stres.

Melatih Pernapasan Dalam

Latihan pernapasan dalam tidak hanya memperlambat napas, tetapi juga menurunkan detak jantung, mengurangi tekanan darah, dan menenangkan pikiran. Ketika kita bernapas dalam-dalam, aliran oksigen ke otak meningkat. Ini bisa dapat meningkatkan fokus dan kejelasan mental. Selain itu, pernapasan dalam dapat mengalihkan perhatian dari pikiran yang memicu stres, sehingga membantu menciptakan rasa tenang dan damai.

Untuk latihan pernapasan dalam, kita bisa melakukannya secara rutin 1-3 kali sehari. Setiap sesi bisa berlangsung selama 5-10 menit. Tetapi, kembali lagi tergantung dengan kebutuhan ya! Asalkan kita menjaga rutinitas, pastinya efek positifnya akan terasa!

Melatih Mindfulness

Mindfulness adalah praktik kesadaran penuh di mana kita berfokus pada saat ini tanpa menilai atau menghakimi. Latihan ini akan meningkatkan kesadaran diri, mengurangi pikiran yang berlarut-larut, dan membantu menerima pengalaman apa adanya.

Ini juga melatih otak untuk lebih tanggap dan lebih tenang dalam menghadapi situasi yang menekan, sehingga memungkinkan kita untuk merespons dengan lebih bijaksana daripada bereaksi secara impulsif.

Contoh kegiatannya seperti yoga, meditasi, atau taichi. Banyak lagi aktivitas yang dapat mendukung kita melatih mindfulness!

Dukungan Suplemen (Opsional)

Tidak menutup kemungkinan juga kondisi stres yang kita derita adalah sebab kurangnya asupan nutrisi! Maka itu, opsi lainnya bisa dengan mengkonsumsi suplemen (atas konsultasi dokter dan kondisi tubuh). 

Contohnya seperti: Vitamin B, seperti B6, B9 (asam folat), dan B12, berperan dalam fungsi otak dan produksi neurotransmitter yang mempengaruhi suasana hati. Kekurangan vitamin B bisa menyebabkan kelelahan, kecemasan, dan depresi.

Sedangkan, Zinc berperan dalam regulasi mood dan fungsi otak. Kekurangan zinc dapat berhubungan dengan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Untuk informasi lengkapnya, konsultasi langsung pada profesionalnya ya, Sereni-Trees!

Jadi, itu dia 8 cara yang bisa kita lakukan untuk mengontrol tingkat stres kita. Ingat, stres tak hanya mempengaruhi kesehatan secara mental, tetapi fisik juga. Kondisi ini adalah sumber segala penyakit! Oleh karena itu, yuk atasi dengan baik!

Related Posts

Tinggalkan Balasan