Tahukah kamu, kulit kita memiliki lapisan pelindung yang sangat penting untuk menjaga kulit dari semua polusi dan radikal bebas. Nah, lapisan ini kita sebut sebagai skin barrier. Lapisan ini menjadi kunci menuju kulit glowing dan sehat. Namun sayangnya, ada beberapa hal yang dapat merusak skin barrier. Tetapi jangan khawatir! Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu skin barrier, penyebab kerusakannya, ciri-ciri skin barrier yang rusak, dan solusi untuk memperbaikinya. Apakah lapisan yang terlanjur rusak dapat kita perbaiki? Stay tuned to find out!
Mengapa Kita Wajib Menjaga Skin Barrier?
Lapisan pelindung kulit terluar kita adalah skin barrier (acid mantle) yang terdiri dari sel-sel kulit dan lipid. Bahasa ilmiahnya, lapisan ini terdiri dari keratinocytes, melanocytes, dan sel langerhans. Biasanya jika keratinocytes mengalami masalah, akan mempengaruhi skin barrier kita.
Lantas, apa yang membuat lapisan ini sangat penting untuk kesehatan kulit? Ini sebab skin barrier mempunyai berbagai fungsi seperti melindungi kulit dari sinar UV, bahan kimia keras, polusi, bakteri, serta infeksi. Ditambah lagi, skin barrier sehat akan menjaga kelembaban dan hidrasi pada kulit kita. Otomatis, kita bisa menghindar dari masalah transepidermal water loss atau penguapan air dari kulit.
Terlihat kan seberapa pentingnya skin barrier kita! Bayangkan jika terjadi masalah, pastinya fungsi-fungsi yang dimiliki lapisan tersebut tidak dapat bekerja dengan baik. Alhasil, kulit akan menjadi kering dan muncul berbagai masalah kulit lainnya!
Kenali 7 Ciri-Ciri Skin Barrier Rusak
Agar bisa kita atasi dan cegah, ada baiknya kita pahami apa saja ciri-ciri yang akan muncul saat skin barrier kita rusak. Umumnya, akan muncul:
- Kemerahan berlanjut
- Terasa gatal
- Bertekstur kasar
- Kering dan dehidrasi
- Hiperpigmentasi
- Mudah Iritasi atau meradang
- Penyembuhan luka melambat
Kalau kulit sudah memiliki ciri-ciri seperti diatas, ada banyak kemungkinan penyebabnya! Misalnya, terjadinya kemerahan pada kulit bisa karena eksfoliasi berlebih atau kandungan skincare seperti retinol dan vitamin C. Kondisi kulit seperti gatal dan cepat terkena infeksi bisa karena skin barrier melemah sehingga bakteri mudah masuk. Sedangkan gejala hiperpigmentasi (penggelapan warna kulit) bisa terjadi karena telah terjadi kerusakan pada lapisan pelindung teratas sehingga sinar UV dapat menembus.
Banyak sekali ya kemungkinannya! Setiap gejala pun tidak selalu sama penyebabnya, apalagi bagi orang yang berkulit sensitif atau mempunyai riwayat medis seperti eksim, psoriasis, atau rosacea. Oleh karena itu, sebaiknya segera ketahui penyebabnya dengan langsung konsultasi pada ahlinya ya, Sereni-Trees!
9 Faktor Penyebab Skin Barrier Melemah & Rusak
Terlalu banyak faktor yang bisa jadi dalang kerusakan skin barrier kita, baik internal dan eksternal. Tetapi, mencegah lebih baik daripada mengatasi! Jadi, Serenitree akan spill penyebab paling umum yang bisa kita hindari secepatnya:
- Lingkungan yang Terlalu Lembab atau Kering
Kulit memerlukan kelembaban yang balance untuk tetap sehat. Lingkungan yang terlalu lembab bisa menyebabkan kulit menjadi rentan terhadap infeksi jamur. Sebaliknya, lingkungan yang terlalu kering dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembabannya sehingga menjadi kering, bersisik, dan gatal.
- Alergen, Iritan, dan Polutan
Zat-zat ini dapat memicu reaksi alergi atau iritasi pada kulit. Alergen seperti serbuk sari atau bulu hewan dapat menyebabkan ruam dan gatal-gatal. Iritan seperti deterjen atau bahan kimia industri dapat merusak lapisan pelindung kulit, sementara polutan udara dapat menyumbat pori-pori dan mempercepat penuaan kulit.
- Terlalu Banyak Terpapar Sinar Matahari
Paparan sinar UV berlebihan dapat merusak sel-sel kulit, menyebabkan luka bakar, penuaan dini, dan meningkatkan risiko kanker kulit. Sinar matahari juga dapat memperburuk kondisi kulit seperti melasma dan rosacea.
- Deterjen dan Sabun yang Bersifat Alkali
Produk yang terlalu alkali dapat mengganggu keseimbangan pH alami kulit yang bersifat asam. Ini dapat menyebabkan kekeringan, iritasi, dan mengurangi kemampuan kulit untuk melawan bakteri dan patogen.
- Paparan Terhadap Bahan Kimia Keras
Bahan kimia seperti pembersih rumah tangga, pestisida, atau pelarut industri dapat merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan dermatitis kontak, iritasi, dan bahkan luka bakar kimia.
- Over-Exfoliation atau Mencuci Terlalu Sering
Over-exfoliation dan terlalu sering “membersihkan” dapat menghilangkan lapisan pelindung kulit dan minyak alami yang penting untuk menjaga kelembapan.
- Steroid
Penggunaan krim atau salep steroid dalam jangka panjang dapat menipiskan kulit, menyebabkan stretch mark, perubahan warna kulit, dan meningkatkan risiko infeksi kulit. Oleh karena itu, perhatikan setiap kandungan skincare dan konsultasikan terlebih dahulu!
- Stres Psikologis
Stres adalah sumber dari segala penyakit. Tekanan mental berlebih bisa berefek buruk pada kondisi kulit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Mengapa? Hormon stres seperti kortisol dapat meningkatkan produksi minyak di kulit. Otomatis jerawat dan peradangan akan lebih sering terjadi!
- Faktor Genetik
Beberapa kondisi kulit, seperti dermatitis atopik dan psoriasis, memiliki komponen genetik yang kuat. Orang dengan riwayat keluarga kondisi ini lebih mungkin untuk mengembangkannya. Genetik kita pun dapat mempengaruhi bagaimana kulit bereaksi terhadap faktor lingkungan dan perawatan.
Wah, cukup banyak ya! Sekarang setelah mengetahui ini, bakal lebih rajin menjaga kesehatan kulit dari luar dan dalam dong? Ingat Sereni-Trees, semua harus seimbang. Jadi, kita harus menjaga dari luar (penggunaan skincare, perlindungan diri) serta dalam (diet seimbang, mengurangi stres).
Lakukan Ini Untuk Skin Barrier Sehat dan Kuat!
Tenang, Sereni-Trees! Setiap masalah kulit pasti ada jalan keluarnya. Serenitree akan beri beberapa tips yang bisa kalian coba untuk melindungi dan memulihkan lapisan skin barrier! Langkah pertama adalah untuk menyederhanakan rutinitas skincare kita. Lebih banyak produk bukan berarti lebih baik. Sebaiknya kita konsultasikan pada profesional tentang produk mana yang esensial dan efektif!
Tips kedua, perhatikan cara eksfoliasi kita sesuai dengan jenis kulit. Kulit sensitif dan warna kulit gelap umumnya lebih cocok menggunakan eksfoliasi kimiawi ringan. Beberapa jenis produk eksfoliasi juga dapat bersifat merusak skin barrier, jadi berhati-hati sebelum penggunaan ya!
Tingkat pH kulit kita pun berpengaruh loh terhadap kesehatan skin barrier! Mantel asam kulit yang lembut berada di sekitar pH 4,7. Namun, pH beberapa produk skincare dapat berkisar antara 3,7 hingga 8,2. Sebaiknya, kita merekomendasikan produk dengan pH antara 4,0 dan 5,0 agar lebih aman. Psst, pH kulit seimbang dapat melindungi kita dari kondisi kulit seperti dermatitis, ichthyosis, jerawat, dan infeksi Candida albicans loh!
Tips terakhir dan tak kalah efektif, kita bisa coba pilih produk bodycare dan skincare dengan kandungan gliserin atau bahan natural lainnya. Tidak hanya sembarangan, pilih bahan natural yang berfungsi menarik air dan mengikatnya ke dalam lapisan pelindung kulit. Contohnya seperti Vegetable Glycerin. Selain melembabkan, bahan alami ini berfungsi juga untuk meredakan peradangan/iritasi, mencegah infeksi, meningkatkan elastisitas kulit, serta mempercepat penyembuhan luka (Rekomendasi produk berbahan vegetable glycerin: Serenitree bodycare).
Mudah sekali bukan? Poin pentingnya, kita jangan lupa untuk melakukan perawatan dan kebiasaan ini secara rutin ya! Hope this article helps!