Salah satu penyakit kulit yang tak mengenal usia adalah dermatitis. Penyakit kulit ini dapat terjadi pada bayi, anak-anak, hingga orang dewasa maupun orang berumur. Selain itu, penyakit kulit ini dapat menyerang banyak area kulit tubuh kita. Tentu bisa membuat tidak nyaman dalam beraktivitas sehari-hari ya! Nah, agar kita dapat mencegah dan mengatasinya segera, sebaiknya kenali dulu yuk kondisi, gejala, serta jenis-jenis dermatitis, Sereni-Trees!
Mengapa Kita Bisa Mengalami Penyakit Dermatitis?
Penyakit kulit yang satu ini umumnya merupakan reaksi alergi dengan gejala seperti kulit kering, gatal, membengkak, serta muncul ruam. Tidak terlalu berbahaya sih, tetapi jelas bisa membuat kita tidak nyaman! Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, bisa dari genetik. Seseorang akan lebih mudah terkena dermatitis apabila memiliki kulit sensitif dan anggota keluarganya memiliki kondisi yang sama.
Tidak hanya genetik, penyakit dermatitis dapat terjadi apabila ada respon imun tubuh terhadap zat atau bahan tertentu (alergi). Jika tubuh kita terpapar alergen (setiap orang mempunyai alergen berbeda-beda), maka sistem imun tubuh kita akan beraksi secara berlebih. Inilah yang bisa menjadi penyebab dermatitis atopik.
Terakhir dan paling sering terjadi adalah paparan terhadap radikal bebas dan kondisi lingkungan. Dermatitis dapat muncul bila kita terpapar cuaca yang ekstrim, polusi, bulu hewan, asap rokok, ataupun bahan kimia keras seperti deterjen. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melindungi diri dari paparan tersebut. Misalnya, kita bisa menggunakan pelindung tangan apabila akan terekspos dengan bahan kimia keras.
Sereni-Trees harus pahami dahulu kira-kira apa yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi penyakit ini barulah kita dapat mengatasinya dengan solusi tepat. Agar dapat lebih efektif, sebaiknya konsultasi ke dokter ya!
4 Jenis Penyakit Dermatitis Beserta Gejalanya
Kondisi kulit dermatitis memiliki banyak jenisnya, namun kita akan membahas 4 jenis yang paling umum. Berikut adalah jenis dan gejalanya:
- Dermatitis atopik atau eksim
Kalian pasti sering deh mendengar penyakit eksim! Nah, kondisi ini ditandai dengan gejala berupa rasa gatal yang berkelanjutan dan ruam merah pada kulit. Area yang biasanya terjangkit bisa dari lipatan kulit, seperti siku, belakang lutut, dan leher bagian depan. Jika ini terjadi, harus kita atasi segera karena jika tergesek atau tergores, ruam dapat mengeluarkan cairan dan mengeras loh!
Faktor penyebab: Penggunaan sabun tidak cocok/berbahan kimia keras, paparan terhadap deterjen, stres, cuaca dingin ekstrem, dan udara lembab.
- Dermatitis kontak
Gejala dari jenis ini bisa berupa ruam merah yang gatal setelah kita terpapar dengan suatu alergen. Ruam ini juga biasanya disertai dengan rasa hangat/panas hingga melepuh.
Faktor penyebab: Kontak dengan alergen seperti sabun, deterjen, perhiasan, tanaman, parfum, dan lain sebagainya.
- Dermatitis seboroik
Penyakit dermatitis yang satu ini sangat rentan menyerang seseorang dengan jenis kulit berminyak. Gejalanya berupa kulit mengelupas, bersisik, kemerahan, dan ketombe yang persisten. Area kulit sasaran utama biasanya di area kulit dengan kelenjar minyak yang banyak, seperti kulit kepala, wajah, sekitar telinga, dan dada.
Bila terjadi pada bayi, kita mengenalnya dengan cradle cap (kerak berwarna kekuningan di kulit kepala), sedangkan pada orang dewasa, seringnya adalah ketombe dan kerak kekuningan yang dapat menyebar ke wajah (terutama akan semakin parah ketika stres).
Faktor penyebab: Produksi minyak berlebih, stres, perubahan hormon, genetik, infeksi jamur, dan faktor lingkungan.
- Dermatitis stasis
Penyakit ini umumnya akan menyerang orang yang sudah berumur atau dengan masalah sirkulasi darah. Aliran darah yang kurang baik seringnya muncul di area kaki, oleh karena itu kondisi dermatitis ini lebih sering terjadi di bagian kaki. Gejalanya dapat berupa ruam, pembengkakan, kulit kering/bersisik, ulserasi, gatal, perubahan warna kulit, dan rasa berat pada kaki.
Faktor penyebab: Masalah sirkulasi darah (terutama vena), melemahnya katup vena (kondisi medis atau orang sudah berumur), dan tumpukan cairan di kaki.
Sangat berbeda sekali ya meskipun sama-sama penyakit dermatitis. Inilah sebabnya Serenitree menganjurkan untuk diagnosa secara profesional agar dapat menemukan solusi yang paling efisien. Yuk, kita baca lebih lanjut bagaimana cara mencegah dan mengatasi sedini mungkin!
Tips Mencegah dan Mengatasi ala Serenitree
Dermatitis tidaklah menular! Jadi, tidak perlu khawatir, cara tepat mengatasinya adalah dengan melihat faktor penyebabnya. Sebagai contoh:
- Hindari paparan allergen
Apabila kita alergi terhadap suatu zat/kandungan, jauhkan diri dari hal tersebut. Dengan begitu, kita dapat terhindar dan mengatasi kondisi dermatitis kontak. Sesuai namanya, hindari “kontak” dengan alergen.
- Gunakan body lotion Serenitree (natural, tanpa kimia keras)
Satu cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi peradangan, iritasi, dan rasa gatal dari efek penyakit dermatitis, gunakan body lotion calming Serenitree. Intinya, kita harus pilih produk pelembab yang bebas kandungan kimia keras dan penuh dengan bahan pelembab natural seperti shea butter dan olive oil.
- Pilih body wash Serenitree
Sama halnya seperti pelembab, kita pun harus pilih produk sabun yang tidak mengiritasi kulit dan gentle. Dengan begitu, kita dapat efektif menjaga kebersihan kulit sekaligus menutrisinya. Ingat, kebersihan kulit sangat penting untuk proses pencegahan dan penyembuhan segala penyakit!
- Konsumsi atau penggunaan obat (atas petunjuk dokter)
Apabila gejala dermatitis sudah parah, sebaiknya langsung berobat ke dokter ya Sereni-Trees! Biasanya tergantung gejala, obat yang diberikan berupa: salep kortikosteroid (seperti betametasone atau hydrocortisone), obat anti-radang (untuk dioles, contohnya pimecrolimus atau tacrolimus), antibiotik (konsumsi), antihistamin tablet (konsumsi), dan imunosupresan (misalnya methotrexate atau azathioprine).
- Tidak menggaruk saat terjadi gejala gatal
Terakhir dan tak kalah penting, hindari untuk menggaruk ya meski terasa sangat gatal! Apabila kita menggaruk ruam, bisa terjadi berbagai macam komplikasi seperti infeksi, kerusakan kulit, dan peradangan lebih lanjut.
Sebenarnya kita dapat mencegah dan mengatasi dermatitis dengan cara lainnya juga seperti mengelola tingkat stres, menghindari mandi air panas/mandi terlalu lama, dan pola makan seimbang. Namun, agar lebih cepat teratasi sebaiknya konsultasikan pada dokter ya! Kembali lagi masing-masing kulit punya kondisi berbeda, alergennya pun berbeda. Otomatis penanganannya pun akan berbeda ya!