Wawasan

Tips Merawat Kulit Selama Masa Penyembuhan Cacar Monyet!

Cacar monyet merupakan penyakit yang sedang marak terjadi akhir-akhir ini. Salah satu gejalanya yang berupa ruam, bisa meninggalkan bekas pada kulit jika tidak kita rawat dengan baik loh! Sebetulnya, apa yang menyebabkan penyakit ini? Apakah kita boleh tetap menggunakan skincare seperti biasa? Daripada penasaran, mending simak baik-baik yuk!

Apa Itu Penyakit Cacar Monyet dan Gejalanya?

Cacar monyet, atau monkeypox, adalah penyakit akibat infeksi virus yang masih satu kelompok dengan virus penyebab cacar. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada tahun 1958. Meskipun kasus cacar monyet umumnya banyak terjadi di wilayah Afrika Tengah dan Afrika Barat, akhir-akhir ini telah merambah juga ke Indonesia! 

Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus, sama seperti virus cacar manusia (smallpox). Penyebab utama penyakit ini adalah kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tupai, atau hewan pengerat liar lainnya. Virus ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang terluka, selaput lendir (mata, hidung, atau mulut), atau melalui saluran pernapasan. Jadi, bisa menular dari hewan atau sesama manusia. Seram ya!

Lebih detail lagi, cara penularannya seperti ini:

  • Kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau luka dari hewan yang terinfeksi.
  • Menghirup droplet atau percikan cairan pernapasan dari orang yang terinfeksi, terutama jika dalam jarak dekat.
  • Kontak langsung dengan lesi kulit atau benda-benda yang telah terkontaminasi oleh cairan dari penderita cacar monyet, seperti pakaian atau sprei.

Oleh karena itu, kita harus tetap waspada dan tetap jaga kebersihan di tengah maraknya penyakit cacar monyet di Indonesia ya, Sereni-Trees!

Apa Saja Gejala Cacar Monyet Yang Harus Kita Waspadai?

Gejala cacar monyet memiliki kemiripan dengan gejala cacar air, namun umumnya lebih ringan. Gejala-gejala tersebut biasanya muncul dalam rentang waktu 5 hingga 21 hari setelah seseorang terpapar virus. Pada tahap awal atau periode invasi, beberapa tanda yang umum berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, kelelahan, menggigil, serta pembengkakan kelenjar getah bening. Demam sering kali menjadi gejala pertama yang muncul. Biasanya, dalam 1 hingga 3 hari setelah gejala awal ini muncul, penderita akan mengalami ruam di beberapa bagian tubuh.

Ruam tersebut bisa muncul di area seperti wajah, tangan, kaki, mulut, area kelamin, bahkan di sekitar mata. Setelah munculnya ruam, penyakit ini masuk ke periode erupsi kulit, di mana lesi-lesi pada kulit akan berkembang melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah makula, di mana lesi berubah warna namun masih datar. Kemudian, lesi akan sedikit terangkat dan memasuki tahap papula. Selanjutnya, lesi berubah menjadi vesikel, di mana benjolan kecil terbentuk dan berisi cairan bening. Pada tahap pustula, cairan tersebut berubah menjadi kekuningan. Setelah melalui tahap ini, lesi akan mengering dan akhirnya mengelupas.

Gejala-gejala ini biasanya berlangsung selama 2 hingga 4 minggu, dan dalam banyak kasus, kondisi penderita akan membaik dengan sendirinya tanpa komplikasi serius. Jangan panik Sereni-Trees! Yang terpenting, langsung konsultasi dan atasi sedari awal agar cepat teratasi!

Apakah Ruam Cacar Monyet Meninggalkan Bekas?

Ruam akibat cacar monyet bisa meninggalkan bekas, terutama jika lesi yang terbentuk cukup parah atau mengalami iritasi. Pada tahap akhir, ketika pustula mulai mengering dan mengelupas, bekas luka dapat muncul, terutama jika penderita menggaruk atau tidak merawat luka dengan baik. Bekas luka ini biasanya berupa hiperpigmentasi, yaitu perubahan warna kulit menjadi lebih gelap, atau bisa juga berupa jaringan parut.

Agar dapat mencegahnya, lakukan cara ini saat mengalami ruam cacar monyet:

  • Jangan menggaruk ruam atau keropeng:

Mandi air hangat dapat membantu menenangkan kulit, dan menjaga kuku tetap pendek untuk mencegah infeksi akibat garukan.

  • Jika ruam ada di area kelamin atau anus:

Kurangi ketidaknyamanan dengan mandi sitz (duduk di air hangat dangkal). Alat mandi sitz juga bisa kita letakan di atas toilet atau bak mandi.

  • Gunakan kompres dingin:

Basahi kain lap bersih dengan air dingin, peras, dan letakkan di area yang gatal selama beberapa menit.

  • Bersihkan kulit dengan sabun gentle:

Gunakan sabun yang dibuat untuk kulit sensitif dan hindari produk dengan bahan keras. Rekomendasi body wash gentle Serenitree.

  • Jangan berbagi perlengkapan mandi:

Hindari berbagi handuk, kain lap, atau pakaian dengan orang lain untuk mencegah penyebaran virus.

  • Jaga bintik kulit tetap lembab:

Oleskan petroleum jelly atau salep tanpa pewangi yang mengandung petrolatum untuk menjaga kelembapan kulit.

  • Gunakan salep dari tube atau botol:

Hindari mencelupkan jari ke dalam wadah untuk mencegah perpindahan kuman.

  • Tutup bintik kulit dengan perban:

Setelah mengoleskan salep, tutupi dengan perban perekat atau kain kasa yang tidak lengket. Hal ini mencegah penyebaran virus ke bagian tubuh lain atau orang lain.

  • Gunakan antiseptik atau obat antibakteri dari dokter:

Hanya gunakan jika bintik kulit terinfeksi dan sudah menjadi bagian dari rencana perawatan.

  • Pantau tanda infeksi:

Tanda-tandanya meliputi nanah, perubahan warna, atau area yang terasa hangat. Jika ada tanda infeksi, segera periksa ke dokter ya!

Sedangkan, setelah ruam cacar monyet sembuh, lakukan ini:

  • Mencegah bekas luka:

Sebaiknya konsultasi dengan dermatolog mengenai penggunaan gel atau plester berbahan dasar silikon untuk meminimalkan bekas luka.

  • Lindungi kulit dari sinar matahari:

Setelah bintik kulit sembuh, gunakan tabir surya spektrum luas dengan SPF 30 atau lebih untuk mencegah perubahan warna kulit. Ini langkah penting meskipun kita tidak tertular cacar monyet sekalipun (mencegah penuaan dini, kanker kulit, dan berbagai masalah kulit).

  • Perawatan bekas luka:

Jika sudah muncul bekas luka, konsultasikan dengan dermatolog mengenai opsi perawatan lebih lanjut. Biasanya tersedia pilihan medis seperti laser dan semacamnya.

Jadi kesimpulannya, ruam cacar monyet dapat menyebabkan bekas pada kulit jika kita tidak merawatnya dengan baik. Oleh karena itu, selama masa penyembuhan dan setelahnya, selalu jaga kebersihan dan rawat dengan baik ya. Rutin menggunakan Serenitree body wash dan body lotion setelah mandi tentunya akan membantu! Semoga artikel ini bisa membantu! 

Related Posts

One thought on “Tips Merawat Kulit Selama Masa Penyembuhan Cacar Monyet!

  1. Sarah8400 berkata:

    Mrs Debo herbal medicine is a good remedy for Herpes, I was a carrier of Herpes and I saw a testimony on how Dr. Debo cured Herpes, I decided to contact him and he guided me. I asked her for solutions and he started the remedies for my health. Doctor Debo natural herbal medicine is 100% guaranteed sure and safe with zero side effects. Thank God, now everything is fine, I’m cured by Dr. Debo herbal medicine, I’m very thankful to Dr. Debo, because he is the best online natural herbal doctor to eradicate your viral infections or diseases, reach her on  [email protected] call or WhatsApp her on +2348101793937

    Doctor Debo can also cure the following:
    CANCER ALL KINDS
    LUNGS AND LIVERDISEASES
    HIV
    FIBRIOD
    PENIS ENLARGEMENT
    DIABETES
    SYPHILIS
    ERECTILE DYSFUNCTION
    INFERTILITY IN MEN
    INFERTILITY IN WOMEN
    HUMAN PAPILLOMAVIRUS (HPV)
    GENITAL WARTS
    HERPES ALL KINDS
    PREGNANCY ISSUES
    PREMATURE EJACULATION
    LOW SPERM COUNT
    WEIGHT LOSS
    STAPHYLOCOCCUS
    DEMENTIA
    HAIR LOSS
    ARTHRITIS 
    EPILEPSY 
    COLD SORE

Tinggalkan Balasan