Tip dan Trik

Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Keloid?

Sereni-Trees pernah gak sih habis terluka, muncul bekas menonjol di kulit? Itu bisa jadi namanya keloid loh! Tampilannya terkadang memang bisa membuat kita tidak percaya diri. Tetapi dari segi medis, apakah terdapat resiko bahayanya? Nah, pada artikel ini kita akan membahas nih apa saja penyebab keloid serta cara mengatasi masalah ini. Lengkap juga loh dengan rekomendasi bahan natural yang bisa membantu hilangkan bekas keloid. Menarik kan? Stay tuned!

Keloid dan Gejalanya

Apa sih sebenarnya keloid itu? Keloid adalah luka yang terbentuk untuk melindungi kulit terluka. Contohnya seperti luka bakar atau bekas jerawat. Adapun selain memberi perlindungan, keloid berfungsi juga untuk memperbaiki cedera tersebut. Namun, memang ada beberapa kasus dimana jaringan yang tumbuh ini membentuk pertumbuhan halus dan keras (keloid). Perlu kita ingat bahwa pertumbuhan jaringan ini jarang bersifat langsung tetapi mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk bertumbuh ya!

Ukuran dari keloid bisa jauh lebih besar dari luka asli loh! Bagian paling umum yang dapat terkena bisa di area dada, bahu, daun telinga, dan pipi. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa masalah ini bisa mempengaruhi bagian tubuh manapun.

Agar bisa mengetahui Sereni-Trees mempunyai keloid atau tidak, yuk pelajari gejalanya:

  • Benjolan berwarna daging, merah muda, atau merah
  • Benjolan tidak dapat hilang dengan sendirinya
  • Benjolan terus tumbuh lebih besar seiring waktu
  • Ukuran dan bentuknya bisa berbeda serta bervariasi
  • Terkadang menimbulkan gatal dan nyeri

Meskipun gejalanya terdengar menakutkan, biasanya keloid TIDAK BERBAHAYA bagi kesehatan kita ya! Mungkin beberapa efek negatif dari masalah ini termasuk ketidaknyamanan atau kekhawatiran kosmetik. Selain itu, jaringan ini bisa saja iritasi akibat gesekan dari pakaian atau lainnya!

Apa Penyebab Dari Keloid?

Ternyata keloid bisa terbentuk dari berbagai macam luka loh! Tidak hanya yang terjadi secara tidak sengaja, bahkan luka profesional seperti pasca operasi pun berpengaruh. Berikut adalah beberapa contohnya, Sereni-Trees:

  • Bekas jerawat: bekas jerawat yang parah bisa menjadi potensi keloid
  • Luka bakar: Bila tidak tertangani dengan baik, luka bakar bisa berkembang menjadi keloid
  • Bekas luka cacar air: Seringkali cacar air, terutama pada orang dewasa, akan meninggalkan luka setelah penyembuhan
  • Tindik telinga: Proses tindik terutama di area telinga, seringkali menjadi faktor penyebab akibat “trauma” pada kulit
  • Goresan: Luka kecil pun tidak terlepas dari faktor penyebab
  • Area insisi bedah: Bekas luka operasi seperti caesar dan lain sebagainya bisa berpengaruh
  • Area vaksinasi: Biasanya, orang dengan sensitivitas tinggi dan gen pembawa keloid bisa terkena bekas suntik vaksin

Lalu kita masuk ke pembahasan selanjutnya, apakah memang ada gen pembawa faktor keloid? Menurut studi, sekitar 10% dari populasi mengalami pembentukan keloid. Baik pria maupun wanita memiliki risiko yang sama untuk mendapatkan keloid. Namun, orang dengan warna kulit yang lebih gelap, seperti orang keturunan Asia dan Latin, memang lebih rentan terhadap keloid. Selain itu, wanita hamil dan orang yang berusia di bawah 30 tahun juga lebih sering mengalami keloid.

Masalah ini memang memiliki komponen genetik, yang berarti risiko seseorang untuk mengembangkan keloid lebih tinggi jika salah satu atau kedua orang tuanya memiliki keloid. Studi tahun 2015 menunjukkan bahwa gen AHNAK mungkin berperan dalam menentukan siapa yang akan mengembangkan keloid. Orang yang memiliki gen AHNAK lebih cenderung mengalami keloid dibandingkan mereka yang tidak memiliki gen tersebut.

Cara Mengatasi Masalah Keloid Secara Medis

Kira-kira, ada 4 cara mengatasi permasalahan keloid. Cara pertama adalah melalui perawatan non-bedah. Jika luka keloid masih cukup baru, biasanya dokter akan merekomendasikan perawatan yang kurang invasif, seperti bantalan silikon, perban bertekanan, atau suntikan (kortikosteroid dengan toksin botulinum tipe A).

Cara mengatasi kedua adalah melalui tindakan operasi. Nah, ini berlaku untuk keloid yang sangat besar atau bekas luka keloid yang lebih tua. Meski begitu, Tingkat kambuhnya bekas luka keloid setelah operasi bisa tinggi. Namun, manfaat menghilangkan keloid besar mungkin lebih besar daripada risiko bekas luka pasca operasi. Sebab terkadang, ada beberapa keloid yang tumbuh membesar, mengeras, dan melimitasi pergerakan kita loh!

Untuk jenis bekas luka tertentu (termasuk beberapa keloid), dokter juga mungkin merekomendasikan perawatan laser. Perawatan ini bertujuan untuk menghaluskan keloid dan kulit di sekitarnya dengan sinar cahaya tinggi. Dengan rutin melakukan perawatan ini, harapannya area kulit menjadi lebih halus dan rata.

Itu dia beberapa cara mengatasi masalah keloid melalui opsi medis, Sereni-Trees! Jangan lupa untuk mencari ahli kulit/dermatologist yang cocok dan berkonsultasi sebelumnya ya!

Opsi Alternatif Natural Mengatasi Keloid

Apakah ada cara alternatif selain perawatan medis? Tentu saja! Sebelum beranjak ke ranah medis, kita bisa nih mencoba beberapa home remedy di rumah untuk mengatasi keloid. Kita spill ya 4 bahan natural yang bisa jadi pilihan:

  • Minyak kelapa: Bahan natural ini memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu melembutkan kulit serta mengurangi ukuran keloid. Oleskan minyak kelapa secara teratur pada keloid. Catatan: tidak disarankan untuk yang memiliki kulit berminyak.
  • Minyak Lavender: Lavender essential oil tidak hanya menenangkan tetapi juga mempercepat penyembuhan luka dan luka bakar. Penelitian menunjukkan penggunaan lavender oil dapat mempercepat penutupan luka dan meningkatkan sintesis kolagen. (Rekomendasi bodycare berbahan lavender oil: Serenitree body wash & lotion varian calming).
  • Lemon: Buah asam ini mengandung vitamin C yang membantu penyembuhan luka, mencegah keloid muncul kembali, serta memperbaiki struktur dan warna kulit yang rusak. Peras lemon dan oleskan langsung ke keloid. Biarkan selama 30 menit, lalu bilas dengan air hangat. Lakukan metode ini dua kali sehari secara rutin.
  • Cuka Sari Apel

Kandungan zat astringent dalam cuka sari apel dapat membantu mengurangi kemerahan dan mempercepat penyembuhan. Campurkan cuka sari apel dengan air, oleskan pada keloid dua kali sehari. Biarkan selama 30 menit, kemudian bilas. Ulangi selama 4-5 minggu hingga keloid berangsur menghilang.

Itu dia 4 bahan natural yang bisa kalian coba untuk mengatasi keloid, Sereni-Trees! Perlu kita ingat juga ya untuk mencegah terbentuknya keloid, kita harus rutin menggunakan pelembab dan perawatan kulit. Mengapa? Kulit lembab dan sehat akan menurunkan resiko terbentuknya keloid! Selain itu, jangan lupa juga penggunaan tabir surya dan hindari faktor-faktor pendukung keloid ya!

Related Posts

Tinggalkan Balasan